Polres Klaten Gelar Jum’at Curhat dan Bhakti Sosial Bersama Warga Wonosari
Kapolres Klaten, AKBP Warsono, S.H., S.I.K., M.H., memimpin kegiatan Jum’at Curhat sekaligus Bhakti Sosial yang berlangsung di Dukuh Wonosari, Desa Pandanan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten pada Jumat (4/10/2024). Acara yang dihadiri oleh pejabat utama Polres, Camat Wonosari, serta warga setempat ini bertujuan mempererat silaturahmi antara aparat kepolisian dan masyarakat, serta membahas berbagai isu terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Acara dibuka dengan bhakti sosial yang ditujukan kepada warga sekitar, khususnya Mbah Slamet, sebagai bentuk kepedulian Polres Klaten terhadap masyarakat yang membutuhkan. Setelah kegiatan sosial, dilanjutkan dengan sesi Jum’at Curhat yang memberikan kesempatan kepada warga untuk berdialog langsung dengan Kapolres terkait berbagai isu Kamtibmas.
Kapolres Klaten, AKBP Warsono, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, terutama menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Ia mengingatkan warga agar tetap menjaga kondusivitas meski berbeda pilihan politik.
“Kegiatan ini merupakan program Kapolri untuk menjalin silaturahmi antara aparat kepolisian dan masyarakat. Kami mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga situasi yang kondusif meskipun berbeda pilihan dalam Pilkada. Mari bersama-sama menjaga toleransi dan saling menghormati,” ujar AKBP Warsono, Jumat (4/10/2024).
Selain menyinggung tentang Pilkada, Kapolres juga menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin meningkat, seperti tawuran, geng motor, hingga asusila. Ia menegaskan bahwa Polres Klaten telah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk penyuluhan di sekolah-sekolah dan patroli rutin.
“Saat ini, kasus kenakalan remaja seperti tawuran dan geng motor semakin meningkat. Polsek di wilayah Klaten sudah melakukan berbagai langkah pencegahan seperti penyuluhan di sekolah dan patroli malam. Namun, kami butuh partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mengawasi anak-anak kita,” tambahnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa warga menyampaikan keprihatinan mereka terkait kenakalan remaja dan keberadaan knalpot brong yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Salah satu warga, Bapak H. Suyono, mengusulkan agar masjid bisa menjadi wadah kegiatan positif bagi anak-anak muda untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan gawai.
“Mengenai penggunaan gawai yang berlebihan oleh anak-anak saat ini, saya berharap masjid bisa menjadi tempat untuk kegiatan positif, seperti pengajian dan pendidikan agama, agar anak-anak tidak terlena dengan permainan di ponsel,” ungkap H. Suyono.
Kapolres menyambut baik usulan tersebut dan menegaskan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan anak-anak sejak dini. Ia juga menyoroti pentingnya penghargaan kepada guru ngaji sebagai upaya untuk memperkuat pendidikan agama di masyarakat.
“Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anak sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan mengikutkan mereka dalam pengajian di masjid. Selain itu, penghargaan kepada guru ngaji juga penting agar mereka termotivasi dalam mengajar anak-anak kita,” jawab AKBP Warsono.
Terkait masalah knalpot brong, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penertiban dan memberikan sanksi tegas kepada para pelanggar. Ia juga menyampaikan bahwa program SIM keliling akan kembali dijadwalkan di Kecamatan Wonosari untuk memudahkan masyarakat dalam memperpanjang SIM.
Setelah sesi dialog selesai, kegiatan ditutup dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan shalat Jumat berjamaah di Masjid Mapolsek Wonosari. AKBP Warsono dalam khutbahnya menekankan pentingnya menjaga persatuan dan toleransi di tengah proses pemilihan kepala daerah yang akan datang.
Kegiatan Jum’at Curhat ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Polres Klaten dan masyarakat, serta menjadi sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang lebih baik di wilayah Kabupaten Klaten.